Bireuen – Humas: Wakil Bupati Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin, ST mengapresiasi inovasi dan kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian yang dilakukan oleh para petani muda di Bireuen. Para petani muda ini tergabung dalam suatu komunitas, Aceh Bertani Community yang telah berdiri sejak 2013. Ungkapan salut disampaikan beliau pada Kamis (07/03/19) saat beranjangsana ke Sekretariat Aceh Bertani Community, Peusangan – Kabupaten Bireuen.

Kegiatan anjangsana dilakukan dalam rangka tindaklanjut rencana pembangunan daerah, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi unggulan daerah didukung dengan pembangunan infrastruktur, di mana pembangunan sektor pertanian menjadi salah satu prioritas utama di dalamnya. Pada rombongannya, Wakil Bupati turut membawa serta Kabid Sarana Prasarana & Penyuluhan pada Dinas Pertanian Perkebunan & Peternakan Kab. Aceh Tamiang Abbas, dan Kasie Sarana & Prasarana Penyuluhan Thony Fajar KSP.

Memulai perjalanan anjangsana setelah shalat shubuh berjamaah, Wakil Bupati beserta rombongan tiba di Sekretariat Aceh Bertani Community sekira pukul 11.00 WIB. Kedatangan beliau disambut para pegiat komunitas yang diketuai Mujibul Ihsan. Ihsan dalam penyambutannya menyampaikan bahwa komunitas mereka sering dikunjungi para praktisi, ahli maupun para pemuda yang ingin belajar menjadi petani masa depan dari pelbagai komponen masyarakat yang ada. Mulai dari perorangan, komunitas lain, instansi penelitian dan pengembangan baik badan swasta dan pemerintah, hingga universitas. Ihsan juga memperkenalkan guru bertani komunitas sekaligus sekretaris komunitas, yakni Andali Affan yang akrab disapa Abu. Ihsan dengan bangga mengungkapkan, Abu adalah sosok inspirator yang membidani lahirnya komunitas ini dan menjadi guru bertani bagi mereka.

Setelah penyambutan dan ramah-tamah, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lahan percontohan yang didampingi oleh Aceh Bertani Community. Kunjungan pertama ialah ke lahan demonstrasi plot mina padi, budidaya padi dengan ikan di Kecamatan Kota Juang – Bireuen. Di sini, wakil bupati melihat langsung pola mina padi yang ada. Menurut keterangan petani pelaksana, ada 24.000 ekor bibit ikan nila yang ditebar pada areal persawahan seluas 1000m2. Ia menambahkan bahwa demonstrasi plot ini baru pertama kali dilakukan. Kegiatan ini, akunya, juga didukung oleh produsen penyedia prasarana pertanian Bayer Indonesia. Ia meyakinkan pola mina padi ini akan membawa keuntungan baginya.

Sekira 1 jam di sana, wakil bupati dan rombongan beranjak ke lokasi kedua, yakni demonstrasi plot benih galur pengembangan Aceh Bertani Community. Di sini wakil bupati menyaksikan bagaimana pertanaman padi ini berumpun penuh hingga tak menyisakan jarak antar rumpun tanaman. Menurut Abu selaku demonstrator, demonstrasi plot padi galur pengembangan ini masih terus dilakukan untuk melihat perkembangan tanamannya dari tiap musim tanam. Abu mengutarakan demplot padi galur pengembangan turut didukung oleh Syngenta selaku produsen prasarana pertanian.

Setelah shalat dan makan siang, rombongan bergerak menuju lokasi ketiga, yakni lahan Pusat Pelatihan Bawang Merah yang dikelola oleh PT. East West Seed. Pusat Pelatihan Bawang Merah ini terletak di Kecamatan Dewantara – Aceh Utara dan merupakan mitra Aceh Bertani Community. Di sini, Wakil Bupati yang didampingi Kabid Sarana Prasarana & Penyuluhan serta Kasie Sarana & Prasarana Penyuluhan mendapatkan penjelasan budidaya bawang merah dari petani pengelola.

Selepas dari Dewantara, Aceh Bertani Community mengarahkan Wakil Bupati bergerak ke Gampong Meunasah Rayeuk Kecamatan Nisam – Aceh Utara. Gampong Meunasah Rayeuk adalah kawasan pengembangan padi galur IF-8 yang merupakan galur pengembangan padi tahan kering hasil pemuliaan Prof. Dwi Andreas Santosa, seorang Guru Besar IPB yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI). Terdapat 56 ha areal persawahan di Meunasah Rayeuk yang keseluruhannya menggunakan galur pengembangan IF-8 sebagai benihnya.

Geuchiek Meunasah Rayeuk Tgk. Munirwan dan beberapa petani yang menyambut rombongan menerangkan kepada Wakil Bupati bahwa penggunaan benih galur pengembangan IF-8 ini memberikan dampak positif kepada petani di sana. Sebelumnya, petani hanya mendapatkan hasil 6-7 ton/ha gabah kering panen (GKP). Namun setelah memanfaatkan benih galur pengembangan IF-8, para petani Meunasah Rayeuk menikmati kenaikan hasil yang luar biasa, mencapai 11,8 ton/ha gabah kering panen (GKP).

Wakil Bupati berdecak kagum atas capaian hasil tersebut. Ia memerintahkan Kabid untuk membuat beberapa demonstrasi plot penggunaan benih galur pengembangan IF-8 pada musim tanam ke depan. Wakil Bupati melihat karakteristik areal persawahan Gampong Meunasah Rayeuk memiliki kesamaan dengan areal persawahan di Aceh Tamiang, sehingga ada kemungkinan penggunaan benih yang sama akan membawa hasil yang serupa dengan capaian hasil di Meunasah Rayeuk. Sebelum pamit untuk bertolak kembali menuju Aceh Tamiang, Wakil Bupati mengungkapkan ia sangat antusias rencana optimasi potensi lokal pada sektor pertanian akan berhasil ke depan. Ia juga menyampaikan rasa terimakasih yang sebesarnya kepada Aceh Bertani Community yang telah bersedia menyambut kehadirannya untuk mengunjungi beberapa lokasi pengembangan komoditi pertanian yang mereka dampingi. [zuw]