Jakarta – Humas: Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH., M.Kn., memaparkan kesiapan Aceh Tamiang menuju smart city. Pemaparan ini disampaikannya di depan jajaran manajemen Telkom Smart City Development di Jakarta, Jum’at(17/05/19). Bupati yang turut didampingi Kadis Komifo & Persandian Amiruddin Y., dan Kabag Humas Agusliayana Devita diundang PT. Telkom untuk menjajaki kerjasama pengembangan kota cerdas (smart city) berbasis Teknologi Informatika dan Komunikasi dalam acara bertajuk “Implementasi Smart City”.

Dalam pemaparannya, Bupati Mursil menyampaikan beberapa butir bahasan terkait hal itu. Meski dalam kegiatan tersebut, telah mendapat informasi yang banyak mengenai smart city, namun ia mengatakan akan menyesuaikan dengan aplikasi yang telah ada di Aceh Tamiang. Bupati juga menyebutkan, sepulangnya nanti segera meminta dinas terkait menyusun kajian untuk melihat kesiapan sumberdaya manusia dan infrastruktur di Bumi Muda Sedia.

“Ada beberapa wilayah di Aceh Tamiang yang belum memiliki jaringan internet yang baik, bahkan ada yang belum terjangkau sama sekali,”tukasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Mursil yang juga didampingi Account Manager PT. Telkom Banda Aceh T. Khairul Nova mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sangat ingin bekerjasama dengan Telkom membangun jaringan telekomunikasi, karena itu sangat dibutuhkan untuk memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi ini diharapkan nantinya mampu mendorong terbangunnya jejaring bisnis dan kemitraan usaha, baik itu antara sesama warga Aceh Tamiang, atau lintas kabupaten, regional, bahkan antarbangsa. Hal ini nantinya diharapkan menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi daerah.

Sementara itu, Manejer Telkom Smart City Development Harun Triyantoro turut memberikan paparan mengenai proyek pengembangan kota cerdas yang telah dilakukan oleh anak PT. Telkom ini. Harun menyampaikan sebagian kabupaten/kota telah bekerjasama untuk mengembangkan daerah mereka menjadi kota cerdas berbasis TIK.

“Ada 4 (empat) pilar utama dalam pengembangan smart city, yakni Smart Government, Smart Industry, dan Smart Citizen, serta didukung dengan adanya Smart Infastructure. Smart Government misalnya: E-kelurahan, E-office, E-pasar, dan lain sebagainya. Smart Industry misalnya, PHRI online, E-retribusi, smart transportation. Serta Smart Citizen: E-pelaporan, Hi city, SMS based, dan lain-lain. Sedangkan Smart infrastructure seperti: operating center & command center, mangoesky, smart connectivity,” Jelasnya.

Implementasi smart city dapat mendorong terciptanya kota broadband. Jaringan broadband ibarat sebuah pondasi yang mampu menyokong beragam layanan atau teknologi canggih. Menyadari manfaat dari jaringan broadband nasional, pemerintah sejak tahun 2012 telah mencanangkan National Broadband Plan berupa pembangunan dan penyebaran jaringan broadband secara nasional.

Hasil riset Bank Dunia bahwa, di negara berkembang seperti Indonesia, setiap kenaikan penetrasi broadband 10% pada layanan telekomunikasi (seperti fixed, mobile dan internet) akan berdampak pada kenaikan Gross Domestic Product (GDP) sebesar 1,38%. Penerapan Smart City juga diharapkan dapat membantu percepatan kemajuan daerah serta terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dari sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. [zuw]