Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH., M.Kn., memberikan arahan saat membuka Workshop Sustainabillity (II) (dok. Humas 2019).

 

Aceh Tamiang – Humas: Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH. M.Kn., membuka secara resmi Workshop Sustainabillity (II)  dengan tema “Pentingnya Pengelolaan Areal Bernilai Konservasi dan Ber-Stok Karbon Tinggi di Areal Perkebunan Kelapa Sawit” di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (26/06/2019). Acara dimulai sekira pukul 09.00 WIB bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Aceh Tamiang.

Workshop  Sustainabillity (II) dihadiri oleh perwakilan GAR/SINARMAS, perwakilan Earthworm Foundation (EF), Kepala Bappeda Rianto Waris dan jajarannya, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang Sayed Mahdi, Plt. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M. Yunus serta beberapa perwakilan dari perusahaan kelapa sawit dan LSM. Workshop direncanakan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 26 s.d.27 Juni 2019.

Dikatakan, Workshop ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pengelolaan bentang alam berkelanjutan (sustainibility landscape) dengan menggunakan pendekatan pengelolaan areal bernilai konservasi tinggi (NKT/HVS) dan stok karbon tinggi (HCS) terhadap areal hutan dan keanekaragaman hayati.

Bupati dalam sambutannya menjelaskan, penerapan nilai konservasi tinggi (NKT/HCV) tidak selalu berjalan baik, banyak tantangan yang berkaitan dengan interpretasi tentang NKT/HVS dan HCS. Bupati Mursil menjelaskan, masih sederhanannya pola berfikir kita dan kurangnya koordinasi antara pemangku kepentingan terkait perlindungan NKT/HVS dan HCS.

Di akhir sambutannya Bupati Mursil berharap kepada semua perusahaan kelapa sawit dapat melakukan pengelolaan terhadap areal berkonservasi tinggi dan berstok karbon tinggi yang ada di dalam lahan HGU maupun di luar lahan HGU yang berbatasan dengan hutan secara berkelanjutan, demi menjaga kesinambungan bentang alam sehingga dapat diwariskan untuk anak cucu kita di masa mendatang. [des/zuw]