Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan & Peternakan Kab. Aceh Tamiang, Yunus, SP., tengah menerima penghargaan Juara 1 Kontes Buah Unggulan Lokal pada penutupan Pameran Aceh Horti tahun 2019, 15-17 November 2019 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

 

Banda Aceh – Humas: Senin (18/11/19), Kabupaten Aceh Tamiang raih sejumlah prestasi dalam Pameran Aceh Horti 2019. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan & Peternakan, Yunus, yang memimpin kontingen Kabupaten Aceh Tamiang di ajang pameran produk hortikultura terbesar Aceh, yang digelar pada 15 s.d. 17 November kemarin di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

Dikabarkan Yunus, di awal pembukaan pameran, pada Jumat (15/11) sore, prestasi pertama disumbangkan oleh Rusli, Ketua Kelompoktani Cicem Pala, Kampung Seunebok Aceh, Kec. Bendahara. Ia meraih predikat sebagai Petani Berprestasi Aceh tahun 2019. Disusul kemudian tiga perolehan berikutnya ketika penutupan pameran produk hortikultura yang diikuti 23 Kabupaten/Kota se-Aceh tersebut.

Tiga penghargaan tambahan yang diraih oleh Kabupaten Aceh Tamiang adalah, Juara 1 Kontes Buah Unggulan Lokal, Juara 2 Lomba Menghias Buah –yang diikuti oleh PKK– dan Juara 2 Anjungan Pameran terbaik.

Dikatakan Yunus, penghargaan yang diterima oleh kontingen Aceh Tamiang ini menjadi pemicu bagi segenap insan pertanian di Bumi Muda Sedia untuk dapat bekerja dan berbuat yang terbaik bagi pembangunan pertanian Aceh Tamiang. Ditambahkannya, sinergitas semua pelaku dan pemangku kepentingan pembangunan pertanian mesti semakin ditingkatkan, untuk mengembalikan era kejayaan hortikultura Aceh Tamiang yang pernah dikenal sebagai daerah penghasil buah unggul lokal.

Khusus kepada para Kepala/Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan segenap Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Kabupaten Aceh Tamiang, Yunus berpesan untuk dapat meningkatkan kinerjanya masing-masing. Ia menyebutkan sebagai Pos Simpul Koordinasi (Posko) Pembangunan Pertanian di kecamatan, peran dan fungsi pelayanan BPP dan para PPL tersebut mesti berjalan optimal, terutama pembinaan dan pendampingan petani sebagai pelaku utama.

Dibuka oleh Plt. Gubernur Aceh yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Bukhari, Pameran Aceh Horti diisi dengan pameran pembangunan. Di dalamnya termasuk kontes buah lokal yang diikuti oleh 23 Kabupaten/Kota, Pasar Tani dan Bazar, serta Rembuk Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Aceh.

“Rembuk ini bertujuan untuk mengangkat persoalan yang dihadapi petani di seluruh Aceh, sehingga menjadi masukan atau referensi bagi Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dicarikan solusi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan Aceh, A. Hanan pada pembukaan.

Selain itu, Rembuk KTNA Aceh, juga merupakan kegiatan persiapan mengikuti Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan Ke-16 yang akan berlangsung di Padang, Sumatera Barat, Juni 2020 mendatang.

Agenda lain pada Pameran Aceh Agro, adalah Lomba Asah Terampil Petani Aceh. Peserta lomba ini, ialah para petani hasil seleksi di Kabupaten/Kota. Kegiatan tersebut bagian dari seleksi tingkat Aceh untuk menyiapkan wakil ke lomba yang sama pada Penas di Padang nanti.

Selanjutnya, rangkaian agenda selama berlangsungnya pameran hortikultura terbesar yang baru pertama kali diadakan di Aceh ini, ialah pemberian penghargaan kepada pelaku utama, operator, dan lembaga pertanian teladan dan berprestasi. Kepala BPPSDMP Kementan RI, Dedy Nursyamsi, turut hadir untuk mensosialisasikan salah satu program strategis Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang diberi nama Komando Strategis Pembangunan Petani (Kostra Tani).

Pada kesempatan yang sama, Dinas Pertanian & Perkebunan Aceh juga melakukan pelepasan 20 peserta Magang Petani Milenial ke Songkla, Thailand. Selama di Negeri Gajah Putih itu, peserta magang yang terdiri atas alumni SMK-PP, sarjana pertanian, dan pelaku pertanian tersebut akan belajar tentang budidaya Kelapa genjah Pandan Wangi. Dipilihnya komoditas kelapa jenis ini, karena prospeknya cukup bagus untuk dikembangkan di Aceh. [zuw]