Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi beserta Ibu dalam rangka meninjau Gerakan Nasional Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Aceh Tamiang pada Minggu, (17/10/21).

Dalam kunjungannya ini, ada tiga titik yang menjadi lokasi peninjauan pelaksanaan vaksinasi. Ketiga lokasi tersebut ialah PMKS PT. Sisirau Kec. Kejuruan Muda, Polsek Kejuruan Muda, dan Masjid Mesjid Nurhasanah PT. PPP Desa Kebun Tanah Terban, Karang Baru. Masing-masing titik lokasi menargetkan sebanyak 400 dosis vaksin.

Kedatangan rombongan di lokasi pertama PMKS PT. Sisirau disambut oleh seluruh unsur Forkopimda Aceh Tamiang dan Manajer PMKS PT. Sisirau, Miswar Effendi Hasibuan. Tak lupa pantun penyambutan sebagai budaya khas Tamiang turut dipersembahkan oleh gadis kecil yang mampu mengharumkan Tamiang di kancah internasional, Ghazy Khairan Taqy.

Mengawali acara resmi, Ketua GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Aceh, Sabri Basyah menyampaikan bahwa Aceh Tamiang merupakan tanah kelahiran industri kelapa sawit Indonesia.

“Industri kelapa sawit bermula dari kabupaten ini Pak. Sejak tahun 2016 industri kelapa sawit menjadi penyumbang devisa negara terbesar”, ungkap Sabri di hadapan Wakil Menteri.

Dengan potensi alam berupa kelapa sawit yang dimiliki, ia berharap Aceh Tamiang menjadi daerah maju baik di Aceh maupun nasional.

“Kami sangat membutuhkan arahan Bapak untuk mengembangkan daerah kami terlebih saat ini Anggaran Dana Desa (ADD) tiap tahunnya sudah tersedia. Mohon arahan dalam membuat program supaya dana desa dapat dikelola untuk mengentaskan kemiskinan di Aceh Tamiang ini”, pintanya mengakhiri.

Pernyataan dan permintaan ini langsung ditanggapi oleh Budi Arie Setiadi. Ia menjelaskan kalau proses pengelolaan dana desa harus benar-benar dilaksanakan dengan baik. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan, sebab pengawasan dana desa dilakukan oleh warga desa itu sendiri.

“Jika di sini (Aceh Tamiang -red) terdapat 213 desa, artinya hampir 200 Milliar pemerintah pusat memberi anggaran untuk membangun Tamiang. Tapi yang jadi pertanyaannya, apakah dana desa dikelola dengan baik? Apabila pejabat desa melakukan korupsi, maka saya jamin desa tersebut tidak akan maju”, jelasnya dengan tegas.

“Datok Penghulu harus bertanggung jawab untuk kemajuan desanya, termasuk dalam penurunan angka stunting. Segera buat program-program yang dapat memperbaiki perekonomian masyarakat sehingga kemiskinan dapat teratasi di Aceh Tamiang”, tambahnya lagi.

Perihal program membangun perekonomian desa dan penurunan angka stunting, berdasarkan hasil diskusinya bersama Menteri Kesehatan RI, Budi menyarankan untuk membangun usaha peternakan ayam kampung skala rumah tangga. Menurutnya hal ini paling efektif dalam memberikan protein pada telur untuk bayi agar tumbuh sehat dan melakukan peluang bisnis telur.

Usai memberikan sedikit kata sambutan, Wamendes PDTT didampingi Bupati meninjau pelaksanaan vaksinasi. Kemudian rombongan bertolak ke lokasi kedua dan ketiga dengan melakukan agenda yang sama.

Kunjungan Wamendes PDTT beserta rombongan berakhir di Pendopo Bupati. Di sini juga, dilakukan acara tepung tawar kepada Wamendes beserta ibu, sebagai bentuk “Pemulia Jamee” (Penghormatan kepada tamu) yang baru pertama kali berkunjung.

Pada kesempatan ini, Bupati Mursil memaparkan bahwa Kabupaten Aceh Tamiang tidak terlalu terkena dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini karena banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan karet, terlebih harga dua komoditi tersebut sangat baik di masa pandemi ini. Meskipun demikian, ia tetap meminta bimbingan dalam meningkatkan perekonomian desa di kabupaten yang ia pimpin.

Terkait program-program pembangunan desa, Budi Arie mengundang Bupati dan Kepala Dinas PMKPPKB serta seluruh kepala desa untuk berdiskusi lebih lanjut di kantornya.

Terakhir sebelum meninggalkan Aceh Tamiang, Budi berpesan agar kunjungan kerjanya ini dapat bermanfaat. Ia yakin jika pemerintahan Aceh Tamiang bekerja untuk masyarakat, maka Tamiang akan maju dan mengalami peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Vaksinasi Covid-19. Program ini menarget 7 Juta warga tervaksin di 17 Provinsi. Aceh merupakan salah satunya. Semoga dengan adanya gerakan ini, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksin dan penyebaran virus Covid-19 semakin menurun.