Pemerintah melalui Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang memiliki tantangan dalam menggali potensi-potensi zakat dan infak yang belum tergali dan tersentuh pada pada sejumlah tingkatan. Karenanya di tengah zaman yang serba digital, unit kerja pemerintah semestinya mengoptimasi pemanfaatannya.

Itulah sekelumit pesan yang diutarakan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Drs. Asra, ketika meluncurkan SIMBATA (Sistem Informasi Manajemen Baitul Mal Aceh Tamiang), Senin (25/10), dalam kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Baitul Mal di komplek Islamic Center setempat.

Lebih lanjut Asra mengatakan, di era teknologi yang semakin canggih, Baitul Mal harus mempersiapkan diri dan ambil bagian dalam peningkatan pelayanan sehingga program-program dapat dengan mudah diakses oleh siapapun baik Muzakki maupun Mustahik.

"Sudah saatnya Baitul Mal memiliki aplikasi zakat dan infak sehingga dapat memangkas birokrasi yang sangat membebani mustahik dalam mengajukan permohonan bantuan tentunya dengan menyiapkan regulasi yang tidak bertentangan dengan pelaporan keuangan dan Syariat Islam," ujarnya.

Kepada para peserta, Asra berpesan agar jangan mudah menyerah membangun kepercayaan masyarakat, agar mau membayar zakat dan bersedekah. Ini karena tugas Baitul Mal sangatlah mulia, mengangkat derajat orang-orang yang berkategori sebagai warga miskin.

"Sesungguhnya membangun kepercayaan itu sulit, sehingga ini menjadi tugas Tim Pembina Baitul Kampung untuk bagaimana membangun kepercayaan masyarakat sehingga mereka semangat bersedekah/berinfak. Bagaimana caranya kita dapat mengubah orang miskin kedepannya tidak miskin lagi," sebutnya lagi.

Pada penutupnya, Asra yakin pengelolaan pendanaan Baitul Mal semakin baik, semakin transparan dan memudahkan.

"Dengan adanya aplikasi ini artinya manajemen pendanaan Baitul Mal menjadi transparansi, dan semoga dapat memudahkan masyarakat untuk bersedekah," ujarnya mengakhiri.

Sementara itu, dalam laporan Ketua Panitia, Kepala Sekretariat Baitul Mal Maddiah mengatakan, kegiatan pembinaan dan koordinasi ini mengusung tema "Optimalisasi Pengelolaan ZISWAF di Era Revolusi Industri 4.0 untuk Meningkatkan Pelayanan lembaga Baitul Mal". Ini dihelat guna memberi motivasi kepada Baitul Mal Kampung dalam upaya mengumpulkan ZIS serta mensosialisasikan aplikasi SIMBATA.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari yakni mulai tanggal 25 hingga 28 Oktober 2021 mendatang dan diikuti oleh 211 peserta yang merupakan pengurus Baitul Mal Kampung.