Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH., M.Kn., didampingi Ketua DPRK, Suprianto, ST., dan Kepala BDI Medan, Drs. Indra Amin, M.Si., berpose bersama para peserta dan sejumlah panitia usai membuka Diklat Berbasis Kompetensi Operator Mesin dan Peralatan Produksi Pabrik Sawit angkatan ke IV, Senin (07/10/19), di Aula Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Aceh Tamiang. [dok. Humas 2019]

 

Aceh Tamiang – Humas: Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH., M.Kn., membuka Diklat Berbasis Kompetensi Operator Mesin dan Peralatan Produksi Pabrik Sawit angkatan ke IV, Senin (07/10/19) sekira pukul 10.00 WIB. Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Aceh Tamiang.

Bupati dalam arahannya mengatakan, Diklat berbasis kompetensi ini diselenggarakan dalam rangka pengentasan pengangguran melalui pembangunan ketenagakerjaan, serta diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal inilah yang mewajibkan pemkab memfasilitasi pelatihan-pelatihan serupa untuk memberikan perluasan kesempatan kerja kepada para pencari kerja, untuk memiliki keterampilan di bidang industri.

Ditambahkan Bupati Mursil, para peserta diminta untuk serius dan tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini.

“Saya minta, para peserta serius mengikuti diklat. Ini kesempatan berharga. Jangan sia-siakan! Di luar sana, bila ingin mengikuti diklat semacam ini, mesti mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Jangan ada peserta yang sibuk ber-ponsel ketika waktu belajar. Kepada panitia, selama kegiatan berlangsung, tolong seluruh ponsel peserta dikumpul. Supaya mereka bisa fokus dan serius,” ujarnya serius.

Diterangkan Bupati, era industri 4.0 mesti dioptimalkan para angkatan kerja di Aceh Tamiang, dengan memiliki kompetensi mumpuni pada industri kelapa sawit. Terlebih, pemerintah pusat memiliki target, supaya crude palm oil (CPO) kelapa sawit mampu menjadi subsitusi bahan bakar minyak jenis solar menjadi biodiesel murni.

“Hari ini biodiesel kita masih berkategori B30. Artinya, 30% kandungan bbm jenis solar adalah minyak kelapa sawit. Pemerintah kini tengah berupaya, dalam beberapa tahun ke depan, bbm jenis solar dapat digantikan 100% biodiesel, dan ini menjadi peluang baik bagi para alumni diklat,” ungkapnya.

Karenanya, Bupati Mursil menyebutkan, dialumni diklat nantinya mesti mampu menengok peluang kerja di daerah lain. sebab, kesempatan bekerja menjadi tenaga terampil pada industri kelapa sawit masih sangat terbuka.

“Para alumni silakan lihat, cari informasi dan peluang kerja seluas-luasnya di luar kabupaten. Kemampuan industri kelapa sawit kita di sini (Aceh Tamiang –red), tidak mampu menampung 200 alumni diklat seluruhnya. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para alumni untuk membuktikan kalian memang tangguh dan kompeten,” pungkas Bupati.

Sebelumnya, Kepala Balai Diklat Industri Medan, Indra Amin, mengatakan, era revolusi industri 4.0 menyebabkan permintaan sumberdaya manusia yang kompeten atas keterampilan dan keahlian tertentu kian meningkat. Indonesia, memiliki kesempatan sekaligus kelemahan. Namun kesempatan ini bisa menjadi peluang berharga dan bernilai jika diseriusi.

Indra menjelaskan, bonus demografi yang meledakkan angka angkatan kerja di Indonesia akan bernilai positif. Sumberdaya manusia yang masih rendah bisa ditingkatkan dengan diklat-diklat berbasis kompetensi. Dan diklat yang dilaksanakan kali keempat di Aceh Tamiang ini dilaksanakan guna menyongsong peluang positif tersebut.

Kegiataan Diklat Berbasis Kompetensi Operator Mesin dan Peralatan Produksi Pabrik Sawit angkatan ke IV yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Tamiang bekerjasama dengan Balai Diklat Industri Medan ini berlangsung mulai 07-18 Oktober 2019. Kompetensi yang diharapkan dari lulusan diklat adalah, mampu melaksanakan tugas-tugas dasar maupun berkelanjutan dalam praktik kerja industri kelapa sawit.

Sebanyak 50 peserta diklat akan mendapatkan pembelajaran di kelas dan di dunia industri, serta ujian kompetensi di akhir penyelenggaraan. Tampak hadir, Ketua DPRK, Suprianto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Tamiang, M. Zein, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Yunus, Kabid Ekonomi Bappeda, Dora Silvia Dewi, para instruktur diklat, staf pelatihan, dan dinas terkait, serta sejumlah insan pers. [zuw]