Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST., bersama Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes., dan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH., berpose bersama usai kegiatan kunjungan bertajuk Pembekalan dan Arahan pada Rapat Kerja Lanjutan Percepatan Program BEREH, Penanganan Stunting, dan JKA di Aceh Tamiang, Rabu (17/10/2019) di Ruang Sidang Utama Gedung DPRK Aceh Tamiang. [dok. Humas 2019]

Aceh Tamiang – Humas: Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin, ST., menyambut kehadiran Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes., di Bumi Muda Sedia, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (16/10/19). Kehadiran Sekda Aceh ini dalam rangka kunjungan bertajuk pembekalan dan arahan pada Rapat Kerja Lanjutan Percepatan Program BEREH, Penanganan Stunting, dan JKA kepada seluruh jajaran SKPK, Camat, hingga Bidan Desa se-Kabupaten Aceh Tamiang. Acara yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB ini diselenggarakan di Ruang Sidang Utama, Gedung DPRK Aceh Tamiang.

Mengawali acara, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, dr. Catur Haryati, memaparkan hal ikhwal program kerja Dinkes dan permasalahannya. Direktur RSUD, dr. Tengku Dedy Syah, melanjutkan penyampaian hal yang sama di hadapan Wakil Bupati Aceh Tamiang, Sekretaris Daerah Aceh, Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Para Kepala Perangkat Daerah, Para Camat, Mukim, Datok Penghulu, Kepala Puskesmas, Bidan Desa, dan para dokter dan paramedis lainnya. Keduanya mempresentasikan melalui layar proyektor digital yang telah disediakan.

Setelah pemaparan keduanya, Wabup Insyafuddin, kemudian mencabut undian untuk menentukan petugas yang akan mempresentasikan sebagaimana sebelumnya.

Wakil Bupati mengumumkan hasil cabutan undian yakni, untuk perwakilan Kecamatan, terpilih Camat Kota Kualasimpang, pada Puskesmas, terpilih Kepala Puskesmas Simpang Kiri Kecamatan Tenggulun, sedangkan untuk Bidan Desa, yang memberi pemaparan adalah Bides Kampung Baling Karang Kecamatan Sekerak, dan Bides Kampung Dagang Setia Kecamatan Manyak Payed. Seluruh perwakilan memaparkan keadaan wilayah kerjanya, terkait jumlah penduduk, tugas, permasalahan, sarana, prasarana dan infrastruktur.

Setelah paparan keduanya, barulah Sekda Aceh memberikan pemaparan. Sebagai pemateri tunggal dalam pembekalan dan arahan rapat kerja lanjutan, Sekda Taqwallah berbicara secara lugas perihal percepatan Program BEREH yang tengah digalakkannya. Ia mengajak seluruh jajaran Pemkab Aceh Tamiang, mulai dari SKPK, Kantor Camat, Kantor Datok Penghulu, hingga Poskesdes untuk segera berbenah, membersihkan dan merapikan lingkungan kerja agar terlihat indah dan hijau.

“Suasana lingkungan kerja yang bersih, rapi, estetis, dan hijau saya kira akan sangat mendukung kerja-kerja pelayanan kita,” ungkapnya lugas.

Sekda Taqwallah mengatakan, sebagai bagian dari prasarana kerja, kantor-kantor pemerintah sejatinya dibangun dengan dana publik. Karenanya, para aparatur yang bertugas mesti mampu menjaga, menggunakan, dan mengelolanya dengan baik. Karena ia bagian dari amanah rakyat kepada aparatur selaku pelayan publik.

Sementara, terkait dengan upaya pencegahan stunting, Sekda Taqwallah mengajak seluruh petugas kesehatan untuk mengampanyekan pencegahan stunting ke seluruh lapisan masyarakat. Titik tekannya adalah dengan memperhatikan asupan gizi anak pada seribu hari pertama kehidupannya, sejak dari kandungan sampai si anak berusia 2 tahun.

Namun demikian, Taqwallah menegaskan, kampanye sebagai suatu langkah pencegahan mesti disampaikan juga oleh seluruh jajaran SKPK, terutama Camat, Puskesmas, Datok Penghulu, Bidan Desa, kader PKK, Kader Posyandu, serta seluruh elemen pendukung lainnya di Aceh Tamiang. Hal ini untuk mewujudkan kerja yang terintegratif dalam penanganan stunting.

Selain berbicara tentang penanganan stunting dan program BEREH, Sekda Aceh juga memotivasi para petugas kesehatan. Dalam pada ini, dirinya mengajak segenap petugas kesehatan Aceh Tamiang untuk selalu sabar, komunikatif dan memiliki cita rasa yang tinggi dalam memberikan pelayanan. Sekda Taqwallah menyebutkan, ini adalah prinsip pelayanan yang mesti dipegang teguh oleh para petugas kesehatan dan seluruh aparatur. 

Taqwallah menambahkan setiap aparatur harus memiliki cita rasa, komunikatif, dan ciri orang yang masuk surga yaitu sabar. Sikap sabar sebutnya, perlu dimiliki sebagai pelayan masyarakat. Terlebih ketika menjadi pemimpin, wajib melayani, jangan malah minta dilayani.

Selama karirnya sebagai aparatur, Taqwallah mengungkapkan, dirinya pernah menjadi Kepala Dinas rasa Sekretaris, menjadi Sekretaris rasa Kabid, menjadi Kabid rasa Kasie, menjadi Kasi rasa staf. Baginya, ini adalah hal biasa, namun diperlukan karena aparatur sebenarnya bekerja sebagai suatu tim kerja, sebutnya.

Acara yang berakhir sekira pukul 10.30 WIB tadi berlangsung dalam suasana serius, namun santai dan penuh kehangatan. Pada acara yang diikuti oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH., seluruh Kepala Perangkat Daerah, para Camat, Kepala Mukim, Datok Penghulu, Kepala Puskesmas, Bidan Desa, serta para dokter dan paramedis tersebut, Sekda Aceh tampak didampingi oleh isteri, Safrida Yuliani, dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif. [th/zuw]