Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes (berkemeja batik motif biru) duduk di antara para pendamping desa ketika menyaksikan pemaparan 3 Datok Penghulu yang terpilih pada kunjungan kerjanya, Kamis (05/12/2019) di Ruang Sidang Utama DPRK Aceh Tamiang. [dok. Humas 2019]  

 

Aceh Tamiang – Humas: Sekretaris Daerah Kab. Aceh Tamiang, Basyaruddin, SH., mendampingi kunjungan kerja Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, di Aceh Tamiang, Kamis (05/12/19). Pada kunjungan kali ini, Sekda Taqwallah melakukan pertemuan dengan para Camat, Datok Penghulu, serta pendamping desa se-Aceh Tamiang, di Ruang Sidang Utama DPRK setempat sekira pukul 09.00 WIB.

Pertemuan dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan keluarga Berencana (DPMKPPKB), Tri Kurnia, yang sekaligus memandu jalannya acara tersebut. Tri kemudian, meminta Sekda Aceh dan Sekda Aceh Tamiang untuk mengambil masing-masing 1 gulungan kertas yang berisi nama masing-masing kampung dalam Kabupaten Aceh Tamiang. Hasilnya terpilihlah 3 Datok Penghulu yang menyampaikan pemaparan tentang penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD), perkembangan BUMDes, perkembangan Program Bereh, yakni Datok Penghulu Dalam Kec. Karang Baru, Datok penghulu Tebing Tinggi Kec. Tenggulun, dan Datok Penghulu Tanjung Lipat II Kec. Bendahara.

Usai pemaparan para Datok Penghulu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh, Azhari, yang berbicara setelahnya menyampaikan apresiasi kepada para Datok Penghulu dan perangkat kampung se-Aceh Tamiang. Azhari banyak menyampaikan perihal pemanfaatan Alokasi Dana Desa. Ia berpesan, supaya para Datok Penghulu mampu mengoptimasi pemanfaatan ADD untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat kampung. 

Sekda Aceh, Taqwallah menjadi pembicara terakhir. Sebagai pemateri utama dalam pertemuan ini, Sekda Taqwallah berbicara secara lugas perihal optimasi ADD, pengembangan BUMDes, serta percepatan Program BEREH yang tengah digalakkannya. Ia mengajak seluruh jajaran Pemkab Aceh Tamiang, mulai dari SKPK, Kantor Camat, Kantor Datok Penghulu, hingga Poskesdes untuk segera berbenah, membersihkan dan merapikan lingkungan kerja agar terlihat indah dan hijau.

“Suasana lingkungan kerja yang bersih, rapi, estetis, dan hijau saya kira akan sangat mendukung kerja-kerja pelayanan kita,” ungkapnya lugas.

Sekda Taqwallah mengatakan, sebagai bagian dari prasarana kerja, kantor-kantor pemerintah sejatinya dibangun dengan dana publik. Karenanya, para aparatur yang bertugas mesti mampu menjaga, menggunakan, dan mengelolanya dengan baik. Karena ia bagian dari amanah rakyat kepada aparatur selaku pelayan publik. 

Di sela-sela pemaparannya, Sekda juga menyampaikan hal terkait upaya pencegahan stunting, Sekda Taqwallah mengajak seluruh aparatur kampung untuk mengampanyekan pencegahan stunting ke seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, para Datok Penghulu dapat membantu pencegahan melalui pemberian makanan tambahan bagi balita melalui ADD.

selanjutnya, Taqwallah meminta para Datok Penghulu dapat mengoptimasi keberadaan BUMDes yang tersebar di tiap kampung. Ditambakannya, kehadiran BUMDes idealnya berdampak positif, dapat membantu mengurangi pengangguran dan bermanfaat bagi masyarakat di kampung.

Sekda Aceh juga memotivasi para Datok Penghulu, aparatur kampung, dan pendamping desa yang berhadir. Dalam pada ini, ia mengajak segenap petugas kesehatan Aceh Tamiang untuk selalu sabar, komunikatif dan memiliki cita rasa yang tinggi dalam memberikan pelayanan. Sekda Taqwallah menyebutkan, ini adalah prinsip pelayanan yang mesti dipegang teguh oleh para petugas kesehatan dan seluruh aparatur. 

Taqwallah menambahkan setiap aparatur harus memiliki cita rasa, komunikatif, dan ciri orang yang masuk surga yaitu sabar. Sikap sabar sebutnya, perlu dimiliki sebagai pelayan masyarakat. Terlebih ketika menjadi pemimpin, wajib melayani, jangan malah minta dilayani.

Acara yang berakhir sekira pukul 12.00 WIB tadi berlangsung dalam suasana santai dan penuh kehangatan. Pada acara yang diikuti oleh Asisten Pemerintahan, Mix Donal, Inspektur Kabupaten, Asra, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, para Camat, Datok Penghulu, aparatur kampung dan para pendamping desa se-Aceh Tamiang. [zuw]