Kepala Dinas Syariat Islam, Syamsul Rizal, mewakili Bupati Aceh Tamiang meluncurkan Program Maghrib Mengaji, Rabu (27/11/2019), di Masjid Babul Falah Kp. Bukit Tempurung, Kec. Kota Kualasimpang. [dok. Humas 2019] 

 

Aceh Tamiang – Humas: Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang meluncurkan Program Maghrib Mengaji, Rabu (27/11/19) ba’da Sholat Maghrib di Masjid Babul Falah Kampung Bukit Tempurung Kecamatan Kota Kualasimpang. Program ini, salah satu program unggulan dari rencana pembangunan Pemkab dengan tujuan mengembalikan lagi budaya mengaji ba’da maghrib di tengah-tengah masyarakat, khususnya generasi milenial dan kawula muda.

Kepala Dinas Syariat Islam, Syamsul Rizal, yang mewakili Bupati Mursil untuk peluncuran program mengatakan, dulu aktivitas anak-anak dan remaja mulai dari maghrib hingga isya ialah berada di masjid melakukan aktivitas mengaji, baik itu membaca Alquran atau mengaji ilmu-ilmu agama.

“Dulu aktivitas anak-anak dan remaja mulai dari Maghrib hingga Isya ialah berada di masjid, melakukan aktivitas mengaji, baik itu membaca Alquran atau mengaji ilmu-ilmu agama. Namun kini, budaya itu sudah mulai hilang. Kita perlu mengembalikan budaya tersebut, supaya anak-anak kita, terbiasa membaca Alquran dan memahami agamanya,” ujarnya.

Dijelaskan, terlebih hari ini, era perkembangan teknologi yang begitu dahsyat mengubah perilaku dan kebiasaan termasuk kalangan pelajar. Karena fenomena saat ini, telah terjadi perubahan pola perilaku dan sikap anak yang sangat jauh dari Aqidah Islam.

Lebih lanjut, Syamsul menambahkan, Dalam syiar-syiarnya, saat melakukan Safari Maghrib dan Shubuh ke mesjid-masjid yang ada dalam Kabupaten Aceh Tamiang, Bupati Mursil bersama Wabup Tengku Insyafuddin selalu menceritakan impiannya, ingin melihat masjid dan musholla ramai dengan anak-anak membaca Al-Quran selepas Maghrib hingga masuk isya.

“Program ini, memang sudah sangat lama ingin diterapkan oleh pasangan bermutu, agar semua pihak mampu membimbing anak-anaknya, agar melahirkan generasi penerus Islam yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman,” timpalnya lagi.

Mewakili Bupati Aceh Tamiang, Samsul Rizal, menegaskan Program Maghrib mengaji, adalah upaya Pemerintah dan segenap pemangku kepentingan, bersama-sama membina generasi penerus menjadi generasi rabbani. Ditekankan olehnya, orang tualah yang menjadi kunci utama untuk mengajak anak-anaknya kepada kebaikan.

“Setiap anak yang lahir ke permukaan bumi itu suci, namun orang tuanya lah yang menjadikannya baik dan buruknya”, ungkap Syamsul.

Syamsul meminta para orang tua turut berkontribusi besar dalam menyukseskan program ini, kelak bisa kita rasakan bersama-sama, generasi yang akan datang menjadi generasi yang cinta Al-Qur’an.

Pada akhir sambutannya Syamsul mengatakan, para pelajar usia SMP dan SLTA wajib melaksanakan Maghrib Mengaji yang dipusatkan di masjid dan meunasah setempat. Dinas Syariat Islam akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan UPT Dinas Pendidikan Aceh supaya program ini dapat berjalan optimal.

Sebelumnya Kepala Bidang Bina Hukum dan Sumberdaya Syariat Islam, Said Anwar dalam laporannya menyampaikan, tahun ini baru dua kampung yang menjadi percontohan Maghrib Mengaji yakni Kampung Dalam dan Kampung Bukit Tempurung. Tahun depan direncanakan Program akan diluncurkan secara serentak di tiap kampung.

Hadir dalam peluncuran ini Camat Kota Kualasimpang, Aulia Azhari beserta unsur Forkopimcam, Datok Penghulu beserta perangkat kampung, Tok Imam Kampung, para Pengurus BKM, tokoh agama, tokoh masyarakat, para guru ngaji Program Maghrib Mengaji, serta masyarakat setempat. [des]

 

 

 

.

 

 

 

 

.