Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Rita Syntia Mursil (mengenakan gaun biru, berdiri di tengah, bersama Wakil Ketua II Dekranasda, Arnis, peserta, pelatih dan perwakilan SKPK terkait berpose bersama usai pembukaan Pelatihan Tenun Songket, Senin (9/12/2019) di Kampung Pekan Seruway, Kec. Seruway. [dok. Humas 2019]

 

Aceh Tamiang – Humas: Kain songket adalah kain tenun tradisional khas melayu. Sebagai kain tenun, songket memiliki motif tertentu yang menampilkan corak khas wilayah penghasilnya. Meski demikian, sebagai suatu kekayaan lokal, kerajinan tenun songket mesti terus dilestarikan dan dikembangkan, salah satunya melalui peningkatan kemampuan penenun songket.

Inilah yang menjadi latar penyelenggaraan Pelatihan Tenun Songket yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (9/12/19), di Kampung Pekan Seruway, Kecamatan Seruway.

Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Rita Syntia Mursil, yang membuka kegiatan pelatihan menjelaskan, selain hal-hal tersebut di atas, tujuan lain mengapa pelatihan ini digelar diharapkan para pengrajin mampu memperpendek masa penenunan songket. Asumsinya, dengan masa tenun yang lebih singkat, pengrajin menjadi lebih produktif menghasilkan produk kain songket.

Pada pelatihan yang diikuti oleh 10 peserta tersebut, Dekranasda Aceh Tamiang menghadirkan pelatih tenun dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Sementara waktu pelatihan dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, mulai 09 s.d. 13 Desember 2019.

Di akhir penyampaiannya, Rita yang turut didampingi Wakil Ketua II Dekranasda, Arnis, meminta semua peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk menyerap ilmu dan pengalaman sebaik mungkin.

Tampak hadir mengikuti pembukaan pagi tadi, para perwakilan SKPK terkait, perwakilan kecamatan, serta Datok Penghulu dan perangkat kampung setempat. [zuw]